15 April 2007

Angan

Perempuan itu tidur.
Lelap dalam mimpi.
Angan membawanya masuk dalam dunia kita, aku dan dia.
Tangan terbelenggu, namun kurasakan sentuhan lembut memegang erat jiwaku, serasa berkata, cinta kita nyata.
Dunia menolak, membenci, biarkan ia memusingkan dirinya sendiri.
Cinta tak perlu pengakuan, tak butuh persetujuan.
Biarkan ia hadir meski dalam gelapnya malam.
Terbukti, angan lebih ramah dari kenyataan.

Rigah, 8:58 am

0 Comments:

Post a Comment

<< Home