20 October 2010

Badut Berusaha Tak Lucu

Ini ironi, sekelompok badut sirkus tak mau lagi melucu dan memilih drama Hamlet sebagai karya anyar mereka.

Padahal Hamlet karya Shakespeare adalah kisah tragis, penuh darah dan air mata. Ayah Hamlet, Raja Denmark tewas, bukannya berduka, Ratu Getrude malah menikahi Paman Hamlet, claudius yang otomatis naik tahta. Hamlet dirasuki arwah ayahnya menuntut balas dendam. Di tangan, sutradara asal India, Rajat Kapoor, enam badut dengan kostum warna-warni, wajah penuh pupur putih dan hidung bulat merah memainkan lakon serius dengan intepretasi yang kadang nyeleneh. "You will laugh until you cry," janji Popo, pemimpin sirkus yang menjadi benang merah cerita. Kisah bergulir saat Soso, badut bertubuh pendek ngotot ingin jadi pemeran utama, kawan-kawannya, Fido, Bouzo, Nemo, Fifi, Coco and Popo kontan menolak. Selain karena Soso datang terlambat, ia juga menjungkirbalikan gambaran Hamlet yang gagah perkasa. "Tentu saja saya telat, tidak ada penerbangan langsung dari Mumbai ke Jakarta. Begitu tiba macet-macet-macet, sampai di sini no parking-no parking," bela Soso menyindir kondisi kota Jakarta dan parkiran Salihara yang sempit. Soso pun merayu penonton agar memilihnya, dan berhasil dia didapuk jadi Hamlet. Fido, badut tinggi tegap yang memerankan Claudius, kerap menggoda Soso yang tak layak jadi Hamlet. "Bagaimana mungkin saya punya anak sejelek itu." Ketika Soso ngamuk, ia pun berseloroh. "Oke Hamlet, why so serious," meniru ucapan Joker dalam The Dark Knight. Meski terkesan nyeleneh, alur cerita Hamlet : The Clown Prince masih mengikuti pakem asli ala Shakespear. Tentunya dengan pengembangan di sana-sini. Getrude sang Ratu digambarkan penuh nafsu hingga tak sungkan melemparkan pita karet merah yang terselip di paha kepada penonton di baris depan. Lalu memberi kode genit agar menemuinya di belakang panggung. Claudius diperankan Fido, badut narsis yang mengumpamakan kisah Hamlet seperti kisah The Lion King, hingga bisa mendadak menyanyikan lagu "The Circle of Life" atau tiba-tiba melakukan gerakan moonwalk milik Michael Jackson untuk mendapatkan atensi penonton.

Satu-satunya adegan 'serius' ditampilkan saat Ophelia mati tenggelam. Suasana sunyi senyap dengan satu lampu menyorot panggung, dimana Fifi, badut centil bersuara cempreng diam terdiam menegadah ke atas, dan perlahan terkulai tergeletak di lantai.

Enam badut berusaha tidak melucu namun justru memancing penonton untuk terus tertawa. Hasilnya, Hamlet : The Clown Prince menjadi saduran yang menyegarkan. Mengubah Hamlet karya Shakespeare yang umumnya berdurasi panjang dan mendatangkan kantuk menjadi kisah cerita yang penuh tawa.

Posted via email from vennie's posterous

0 Comments:

Post a Comment

<< Home