22 April 2010

Bonek paman Ho : first day

Bonek paman Ho : first day

Niat nekat berpetualang ke negeri seberang memang sering terlontar. Entah berapa kali ide itu disampaikan ke orang -orang tapi banyakan hanya omdo, ngemeng doank realisasinya nol besar. Perjalanan ke negeri Paman Ho pembuktian bahwa ini hanya soal waktu :)

Sudah sedari dulu saya ingin ke Vietnam, berbekal reality show di MTV jaman SMP dulu yang mengisahkan sekelompok remaja berkeliling dengan kapal pesiar. Episode tiba di Vietnam merupakan favorit saya. Kala itu mereka diberikan uang $1000 dan harus dihabiskan dalam hitungan jam. Syaratnya satu, konsumsi uang berupa jasa, bukan benda dengan tujuan uang tersebut murni mengalir ke masyarakat.

Maka mulailah mereka menukarkan uang ke bank dan terkejut mendapati tumpukan mata uang Dong yang harus dibawa. Kurs tukar hari ini saja $1 = Rp 18.000, jadi bayangkan mereka harus membawa tumpukan uang senilai 18 juta dalam ransel dan harus habis dalam sehari.

Adegan selanjutnya masih terngiang di kepala. Semua kelabakan menghabiskan uang. Makanan termahal di restoran sudah terbeli, pelayanan salon mulai pijat, creambath hingga spa sudah dibayar, rental mobil mewah, mobil off road dilakukan, tapi duit tetap tersisa. Juripun akhirnya memberikan dispensasi hingga mereka tetap dinyatakan menang. Hadiahnya, mengunjungi perkampungan tradisional dan menemui korban perang Vietnam. Kisah itu ditutup dengan penggalangan dana melalui pameran foto korban cacat sisa ranjau darat dan sukses berat.

Setelahnya, saya bernazar tuk menjejaki kaki ke Vietnam dan semakin semangat saat tahu negara komunis ini pernah dijajah Perancis. Perpaduan eropa dan asia melebur jadi satu, roti baquette perancis diisi sayuran dan daging ala asia, kopi vietnam, pho, kain sutera, ok cukup semuanya buat niat makin bulat.

Gayung bersambut, tawaran tiket airasia Rp 800 ribu Jakarta - Saigon pulang pergi jadi pintu ajaib saya tuk wujudkan nazar bersama dua teman seperjalanan dari dunia maya. Modalnya bener - bener nekat, tiket dibeli jauh - jauh hari tanpa tahu apakah benar akan berangkat. Ini kali pertama saya, bersama Mario dan Toni yang saya kenal lewat milis Jalansutera berkelana bersama. Saking boneknya, kami bahkan belum book hotel tempat rehat kami nanti. Bermodal nekat, disambut waktu, perjalanan ini pun dimulai.

6:55 PM di atas langit Ho Chi Minh, jelang 15 menit mendarat


Sent from my iPod

Posted via email from vennie's posterous

0 Comments:

Post a Comment

<< Home