25 April 2007

Matahari dan Bulan

Matahari dan bulan, apakah mereka bersaing?
Saling menguasai di dua masa yang berbeda?

Matahari yang bersinar tanpa lelah, menebar pesona, mewarnai keceriaan dan kesibukan kota. Ramai, sibuk, panas, sorak sorai, itu nuansa yang selalu di milikinya. Kalau dianalogikan dengan manusia, matahari mungkin seorang yang sangat sanguinis, yang meletup letup, si badut dalam pesta, yang mendatangkan keramaian dimana pun dia berada.

Matahari pastinya selalu merasa penting, ia yang berkuasa. Bagaimana tidak, kehadirannya mempengaruhi efektifitas kegiatan manusia. Dimana ada matahari, disitulah sebagian besar manusia aktif bekerja dan berkreasi. Tak cukup baginya hanya untuk ada. Ia tidak puas hanya memberi cahaya di bumi, ia tahu potensi yang dimilikinya jauh dari itu. Ia mau turut terlibat dalam proses fotosintesis, membantu pertumbuhan tanaman, mensupply vitamin D kepada manusia dan memberikan kehidupan kepada semua mahluk hidup. Matahari tahu ia harus ada untuk membawa kebaikan untuk bumi.


Karena berkuasa, kadang ia pun egois. Merasa hanya dirinyalah yang penting. Ia merasa tak memerlukan bantuan, tak menyadari ia tak sendiri, bahwa banyak benda – benda lain di langit.
Lain halnya dengan bulan, benda langit yang tak pernah terlihat penting. Namun pengakuan bukan suatu hal yang berarti untuknya. Ia ada dan itu cukup. Tenang, sunyi, damai. Bulan hadir tuk mengingatkan mahluk hidup bahwa masih ada hari esok. Bahwa ada yang lebih berarti dari sekedar bekerja dan sibuk beraktivitas. Kedamaian dan ketenangan itu jauh lebih bermakna.

Saya selalu suka dengan sore hari, suasana yang tidak terlalu panas, tidak juga terlalu dingin. Saat matahari mulai meredup dan bulan mulai menampakkan diri. Ini momen special, dua penguasa langit saling bertemu. Momennya sangat singkat, saat matahari bertemu bulan. Saat matahari sadar bahwa ia bukan satu satunya benda di langit. Saat bulan hadir dan berkata “matahari, tidurlah, sudah saatnya kamu istirahat, biar sekarang aku yang menggantikan peranmu menjaga bumi.” Saat matahari tidur dan menyerahkan bumi kepada bulan.


Mungkin matahari merasa tersaingi dengan bulan, namun jika malam ini kamu hanya melihat bulan di langit, sadarilah bahwa matahari tahu ia memerlukan bulan untuk menjaga bumi.
6:34pm

0 Comments:

Post a Comment

<< Home