25 April 2007

sang penulis mimpi (cross posting)

Perjalanan ke Surabaya mempertemukan saya kepada banyak malaikat di bumi. Mereka menjadi orang yang peduli dan begitu mendukung kehidupan saya. Salah satunya adalah rekan seperjuangan saya. Joseph Bagus T.W. Penggalan tulisan ini saya ambil dari blognya http://josephbagus.blogs.friendster.com Jika anda membaca tulisan ini, pasti anda setuju bahwa ia adalah seorang malaikat dalam kehidupan saya.

Bertemu penulis mimpi….
Pukul 20.09, saya sudah berada di Galaxy Mall. Bersiap-siap bertemu dengan "Sang Penulis Mimpi". Datang jauh dari Jakarta, dalam dua hari dan dua malam kesempatannya berada di kota Surabaya, Sang Putri yang namanya mirip dengan nama orang yang saya sayangi ini, menyempatkan diri bertemu dengan sahabat-sahabatnya di kota Surabaya.

Hmm.. ternyata Sang penulis mimpi tidak jauh berbeda dengan dua tahun lalu saya bertemu dengannya. Dua tahun lalu dirinya sempat menghadiri ulang tahun saya yang ke 22 .. dengan membawa kado sebuah buku yang telah "berpengaruh" buat kehidupan saya. Hari ini ia datang dengan wajah yang sama, dengan keramaian yang sama, dengan "kepolosan" yang sama, dengan "kecantikan" yang sama.. namun dalam bungkus yang berbeda. Dalam bungkus kedewasaan.

Dua tahun lalu ia datang dengan kaos hitam, dan celana jeans, dan sebuah tas ransel yang bersematkan pin berbau feminisme ;) seorang calon jurnalis muda. Dua tahun kemudian, ia kembali datang ke Surabaya, dengan baju yang berbeda -- of course!-- sepensiunnya ia dari sebuah Lembaga Sosial berskala nasional, sepulangnya ia dari terbang ke negeri-negeri yang jauh... yang saya pun belum pernah menjajakinya. Ia baru saja pulang dari menjadi seorang jurnalis sejati.. bukannya calon lagi. WARTAWAN. Setidaknya begitulah yang disebutkan dari lembaran KTP Nangroe Aceh Darussalam dan SIM NAD yang ia miliki..

Seorang penulis mimpi, seorang yang menempatkan dirinya menjadi salah satu inspirator kehidupan. Seekor burung yang telah terbang melayang ke banyak negeri dan kini siap untuk kembali duduk diam dan belajar kembali mengenai banyak hal. Melanjutkan sekolah untuk menjadi "sesuatu yang lebih baik". Seorang yang ingin terus menghidupi mimpi, walaupun ia tahu, realita belum tentu berpihak pada mimpi.

Saya hari ini berdoa khusus buat dirinya, Sang Penulis Mimpi yang tengah bermimpi untuk melangkah ke dunia yang baru. Dunia statis, tanpa angin angkasa yang menderu-deru, dan kini berbatas sangkar. Dunia yang kiranya tetap ia pilih sendiri dan bukannya "dipilihkan" oleh tangan-tangan di luar mimpinya. Tangan-tangan dunia nyata.

Kiranya engkau tetap menjadi "Sang penulis mimpi" yang tidak pernah takut untuk bermimpi dan terus menghidupi mimpi..

Sayapmu belum patah ven..
kamu benar, impian ini belum selesai..
Selamat berkarya.. Sang Penulis Mimpi!..

just keep flyin'.
Joseph Bagus T.W.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home