25 April 2007

Trailers Spoilers

Ngakunya pembuat film, harusnya punya koleksi film yang banyak juga. Biasa…… untuk referensi. Sebagai pemula kita harus tidak malu untuk belajar, menonton berbagai macam film salah satunya. Sayang badan sensor Indonesia masih begitu ketat. Tanda tangan Titie Said harus tertera di setiap awal pertunjukan. Sampai sekarang saya tidak tahu bagaimana penilaian itu diberikan dan kebanyakan saya tidak setuju dengannya. Apa hubungannya pusar Fauzi Baadilah di poster film 9 Naga dengan pornografi? Apakah hubungan seks segitu nistanya hingga harus benar - benar dihapus meski ia bercerita?

Itulah mengapa saya beralih ke DVD. Yup saya pendukung DVD bajakan. Selagi badan sensor masih begitu ketatnya, ditambah pajak yang mencekik, DVD bajakan menjadi alat belajar saya.

Tapi bukan itu yang mau saya bicarakan disini, tapi tentang trailers. Bagi yang tidak familiar, trailers adalah cuplikan film yang telah atau akan beredar. Biasanya muncul sebelum pertunjukan bioskop, di pilihan bonus pada DVD daN bisa juga dilihat di www.apple.com/trailers. Ratusan trailers tersedia dan diupdate setiap saat. Mulai dari film Hollywood sampai film eropa. Beberapa film asia kelas festival juga mendapat kesempatan untuk berpromosi dalam website itu.
Trailers memang telah menjadi media efektif untuk berpromosi. Saya selalu kagum dengan editor yang bertugas membuat trailers. Kagum melihat bagaimana film berdurasi 1-3 jam dirangkum ke dalam 1-2 menit. Saya sebagai penikmat film cenderung memberikan penilaian berdasarkan trailers. Dari ratusan film yang beredar, tentunya tidak semua bisa saya tonton. Harus ada preferensi yang dibuat dan trailers menjadi alat ukur andalan saya.
Dari trailers saya mulai mengkategorikan film. Ada film yang tidak akan pernah saya tonton. Ada juga kategori film biasa, menontonnya akan menambah referensi, tidak menontonnya juga tidak membuat saya rugi. Dan terakhir ada kategori film yang “saya banget” rasanya film tersebut terlalu special untuk dilewatkan begitu saja. Dan menontonnya saja tidak cukup. Saya ingin memilikinya, untuk kemudian menontonnya berulang ulang dan menikmati setiap adegannya. Ini kategori collectible items.
Pencarian collectible items punya greget tersendiri. Kategori film ini jarang ditemukan, kalaupun ada, rasanya tipis ia akan diputar di bioskop. Tapi tidak kemudian saya menyerah. Saya punya daftar khusus untuk film film ini dan bertekad untuk memilikinya. Beberapa strategi pun disiapkan, karena kebanyakan trailers mempromosikan film film yang akan beredar, menunggu tentunya menjadi modal awal. Menunggu akan kemungkinan film itu diputar di Indonesia. Kalaupun tidak saya harus rajin melihat jadwal festival film yang tersebar di Jakarta dan berharap film itu diputar di sana, kemungkinannya tetap terbuka.
Tapi seperti yang dibilang, menontonnya saja tidak membuat saya puas. Akhirnya DVD bajakan menjadi tempat pelarian saya. Sekurangnya sebulan sekali saya berkunjung ke mangga dua dan memborong DVD disana. 100 – 200 ribu habis dalam sekejab, itu berarti sekurangnya saya membeli 20 – 40 judul film. Bermodalkan informasi yang saya dapatkan dari trailers, saya tak memerlukan waktu lama untuk menentukan baik buruknya film, sekali melihat covernya saja saya sudah tahu. DVD yang saya beli merupakan kategori pilihan dari ratusan judul yang tersedia.
Kadang kadang penjual menyodorkan beberapa film sambil berpromosi
“mba, ini bagus loh.”
“uda nonton ini blon, ini lagi diputer di bioskop sekarang, bagus banget”
sayangnya saya punya penilaian tersendiri, tentunya dari trailers tersebut. Jarang saya kecewa dengan penilaian yang ditawarkan trailers. Lebih sering malah saya keliling mangga dua untuk mencari film film collectible yang saya ingini, jumlahnya benar benar terbatas. Dari satu kios ke kios lainnya, jemari saya terlatih mensortir ratusan judul yang ada. Hihi ngotot banget ya, tapi percayalah mendapatkannya mendatangkan kepuasan tersendiri. Saya bukan hanya bisa menikmatinya berulang ulang, tapi juga mempromosikannya, menceritakannya kepada semua orang, meminjamkannya kepada teman agar bisa dinikmati bersama. Hanya saja awas, film itu harus kembali ke tangan saya, karena saya berjuang untuk mendapatkannya.
4:51 pm

0 Comments:

Post a Comment

<< Home